Tantangan dan Kendala dalam Pelaksanaan Eksekusi Hukuman di Indonesia
Tantangan dan kendala dalam pelaksanaan eksekusi hukuman di Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Proses eksekusi hukuman seringkali menghadapi berbagai hambatan yang membuat pelaksanaannya terasa rumit dan sulit.
Menurut Prof. Dr. Harjono, seorang pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, tantangan utama dalam pelaksanaan eksekusi hukuman di Indonesia adalah kurangnya koordinasi antara lembaga terkait. “Ketidakmampuan koordinasi antar lembaga seperti kepolisian, kejaksaan, dan lembaga pemasyarakatan seringkali menjadi kendala dalam proses eksekusi hukuman,” ujarnya.
Selain itu, masalah anggaran juga menjadi salah satu kendala utama dalam pelaksanaan eksekusi hukuman. Menurut data Kementerian Keuangan, dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan eksekusi hukuman seringkali tidak mencukupi kebutuhan yang sebenarnya. Hal ini membuat proses eksekusi hukuman menjadi terhambat dan berjalan lambat.
Tantangan lainnya adalah minimnya sarana dan prasarana yang memadai untuk pelaksanaan eksekusi hukuman. Hal ini dapat menghambat proses eksekusi hukuman dan membuat tahanan harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan hukuman yang seharusnya.
Menurut Dr. Soekarno, seorang ahli keamanan nasional, peningkatan kerja sama antara lembaga terkait dan peningkatan anggaran untuk pelaksanaan eksekusi hukuman sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan dan kendala dalam pelaksanaan eksekusi hukuman di Indonesia. “Dengan adanya kerja sama yang baik antar lembaga terkait dan peningkatan anggaran yang memadai, proses eksekusi hukuman di Indonesia dapat berjalan lebih lancar dan efisien,” ujarnya.
Dengan demikian, perlu adanya langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi tantangan dan kendala dalam pelaksanaan eksekusi hukuman di Indonesia. Dengan kerja sama yang baik antar lembaga terkait, peningkatan anggaran, serta peningkatan sarana dan prasarana yang memadai, diharapkan proses eksekusi hukuman di Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan efisien.